Langit di atas kota Makassar sore itu 30 mei 2009 tampak cerah di bagian barat kota, sedang di bagian timur sudah basah di guyur hujan, tampak beberapa orang sedang berkumpul di pertigaan jalan somba opu dan jalan penghibur tepat di bawah sebuah billboard sebuah brand rokok (urban mild), tampak juga di belakang mereka sebuah rigging stage berdiri kokoh, sore itu sedang di rampungkan (finishing) untuk pagelaran sebuah event “Live From The Sky”…
Berawal dari sebuah ide dari teman-teman di SLEMMERSINDO MAKASSAR untuk membuat sebuah event yang beda dengan event-event yang ada selama ini, dan dengan kebetulan juga sebuah brand rokok (urban mild) mensupport ide tersebut maka jadilah sebuah konsep “Live From The Sky”… salah satu tujuannya adalah membangun brand image dari urban sebagai rokoknya orang kreatif, orang yang suka akan sesuatu yang baru, orang yang suka dengan hal yang beda.
Sebuah konsep event yang beda, baik dari settingan panggung sampai kepada kemasan acara di desain sedemikian rupa sehingga membuat event ini beda, panggung yang digunakan adalah rigging stage setinggi 6 meter, lebar 6 meter dan panjang 10 meter, sebuah billboard dari urban mild setinggi 6 meter yang terletak di pertigaan jalan penghibur dan jalan somba opu menjadi backdrop (latar) dari panggung tadi. Kebayang dong tampil diatas panggung setinggi 6 meter di atas jalan raya yang menjadi pusat berkumpulnya masyarakat Makassar di malam minggu, semua mata pengguna jalan yang melintas tertuju pada panggung tersebut. Karena sebuah masalah teknis yang sebenarnya sangat simple (tapi di persulit) jadilah event ini molor satu jam, dari jadwal sebelumnya pukul 20.00 terpaksa harus running di pukul 21.05, di buka oleh penampilan DJ Otan featuring DJ Ardi (chambers) dengan beat-beat yang menghentak, kemudian di lanjutkan oleh penampilan band pertama Rhytm Bandit Syndicate (RBS) membawakan 3 lagu yang di kemas apik dengan konsep techno rock.
Jalan di sekitar anjungan pantai losari pun sedikit terhambat meski puluhan personil kepolisian telah di siagakan, maklum semua mata tertuju ke panggung tersebut, dan semua ingin menyaksikan sajian yang event yang beda ini. Tampil sebagai band ke dua adalah The Finalist, “sangat senang dan sangat bangga kami bisa main di sini” sapa Rizky sang vocalist setelah membuka penampilan mereka dengan “ghost of you” milik MCR, selanjutnya lagu karya mereka sendiri dan di tutup dengan “plug in baby” dari Muse. DJ dan band, rasanya tidak lengkap tanpa penampilan wanita-wanita cantik, tampil di sesi ke tiga Mochaz dancer, sebelum di lanjutkan kembali penampilan dari band ke tiga The Joeys, tetap membawakan tiga lagu, band dengan konsep british membuka penampilan mereka dengan lagu dari the killers.
Malam Minggu di pantai losari semakin ramai dengan rombongan supporter PSM yang melakukan konvoi setelah tim kesayangan mereka “ayam jantan dari timur” PSM mengalahkan persik Kediri 2-0. Riuh konvoi seakan tidak mau kalah dengan hentakan musik dari DJ. Yang sangat di tunggu-tunggu malam itu adalah the WR, band yang sudah lama malang melintang di berbagai event di kota Makassar, membuka penampilan mereka dengan lagu “sanatarium” dari band cadas Metallica. Empat lagu yang di bawakan oleh the WR asli membuat semua penonton baik yang stand by di sekitar venue dan anjungan pantai losari, maupun pengguna jalan raya yang melintas berdecak kagum, kagum dengan penampilan the WR dan kagum dengan sajian event seperti ini, pastinya..
Slemmersindo Makassar selaku event organizer, terbilang sukses melaksanakan event ini, patut di acungi jempol kerja yang solid dari mereka, event ini sebenarnya hampir di batalkan oleh aparat keamanan, entah dengan alasan apa, namun berkat kesigapan dari tim slemmersindo akhirnya event ini bisa berjalan dengan lancar. Dan sebuah sukses besar bagi slemmersindo telah melaksanakan event seperti ini, setidaknya event ini adalah batu lonacatan untuk memberi konsep event yang lebih menarik, ke depan. (rere)
|
